Kegiatan pelatihan merupakan salah satu bentuk pengembangan kompetensi yang diberikan kepada calon Pejabat Pengawas Pemerintahan. Proses pembelajaran yang digunakan adalah dengan klasikal yang dimulai dengan pelaksanaan rapid test antigen bagi peserta dan panitia sebagai bentuk pencegahan. Pelaksanaan rapid test adalah pada hari Selasa (19/4/2021).
Rangkaian awal pembukaan adalah penyampaian laporan dari Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi, Sarjayadi menyampaikan total peserta Pelatihan PPUPD berjumlah 60 orang dengan sebaran masing masing Angkatan sebanyak 30 orang berasal dari 16 Instansi yaitu; Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Pemerintah Kota Padang Sidempuan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Pemerintah Kota Solok, Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Pemerintah Kabupaten Siak, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Pemerintah Kota Pekanbaru, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dan Pemerintah Kota Lubuklinggau. Selanjutnya mengenai kegiatan akan berlangsung dari 21 April sampai dengan 5 Mei 2021 dengan fasilitator adalah dari Inspektorat Jenderal Kemendagri dan BPSDM Kemendagri.
Setelah penyampaian laporan, pembukaan dilanjutkan dengan arahan dan pembukaan secara resmi oleh Kepala BPSDM Kemendagri. Dalam arahannya disampaikan mengenai kompetensi yang harus dimiliki setiap peserta dan juga ASN pada umumnya yaitu kompetensi teknis, manajerial dan sosio kultural serta yang tidak kalah penting kompetensi pemerintahan terutama sebagai calon pengawas pemerintahan. Kepala BPSDM juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan selama kegiatan dan setiap peserta harus berkomunikasi dengan panitia apabila dirasakan kondisi kesehatan menurun. Arahan diakhiri dengan pembukaan secara resmi dan dilanjutkan pengalungan tanda peserta.
Prasarana yang digunakan selama pelatihan tatap muka adalah ruang aula yang berkapasitas 600 orang dan hanya diisi 60 orang peserta serta 2 orang tenaga pengajar serta peserta ditempatkan 1 orang/kamar sehingga memenuhi protokol kesehatan. Peserta juga disiapkan sarana pencuci tangan di ruang masuk serta masker yang diberikan sebagai perlengkapan peserta.