Print this page

BPSDM Kemendagri: CPNS Harus Seimbangkan Kecerdasan Intelektual dan Spiritual

By SR.IN.XX.22
Rate this item
(1 Vote)

(press release). Bukittinggi - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bukittinggi menyelenggarakan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) Angkatan 12, 13, dan 14 Tahun 2022 yang dibuka langsung oleh Kepala BPSDM Kemendagri , Sugeng Hariyono, Senin (12/9/2022).

Membuka arahannya, Sugeng menyampaikan di hadapan 120 orang peserta Latsar CPNS bahwa hal pertama yang harus dimiliki setiap aparatur adalah rasa syukur yang mampu memberikan motivasi dalam terus berbuat yang terbaik untuk memberikan pelayanan pada masyarakat. Rasa syukur sebagai wujud ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa harus didasari dengan kompetensi yang mampu menjadikan aparatur menjadi bekerja sesuai tugasnya. Kompetensi yang dibangun dalam kegiatan Latsar CPNS adalah menumbuhkan sikap perilaku bela negara, menerapkan nilai-nilai dasar ASN dan memahami kedudukan dan peran ASN.

“Latsar CPNS merupakan titik awal untuk pengembangan kompetensi sebagai PNS. Upaya menyempurnakan kompetensi tersebut harus diikuti oleh pengembangan kompetensi yaitu Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, Kompetensi Sosiokultural, dan Kompetensi Pemerintahan. Seluruh kompetensi tersebut harus diperjuangkan agar lebih baik dalam melayani sehingga rasa syukur yang kita ungkapkan benar terasa oleh masyarakat” imbuh Sugeng.

Menutup arahannya Sugeng berharap peserta dapat menjadikan lingkungan kerja sebagai tempat belajar, sebagai tempat terbaik untuk menempa diri menjadi lebih baik. Peserta yang menjadi CPNS pasti memiliki kecerdasan intelektual yang memadai dan harus diperkuat dengan Emotional Spritual Question (ESQ) atau kecerdasan spiritual. Kombinasi yang tepat antara kecerdasan intelektual dan spiritual akan menghasilkan perilaku jujur dan keterampilan kerja yang baik serta mampu menumbuhkan integritas. Integritas merupakan modal penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.