Kegiatan pembukaan diawali laporan oleh Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi, Sarjayadi. Laporan yang berisi penjelasan terkait Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan 2 tahun 2021 dilaksanakan secara Blended Learning yaitu terdiri atas klasikal dan e-learning mulai tanggal 28 Juni sampai dengan 29 Oktober 2021, diikuti oleh 35 orang peserta yang berasal dari 6 Instansi yaitu : 1 orang dari Kota Pekanbaru, 5 orang dari Kabupaten Pelalawan, 4 orang dari Kota Padang, 10 orang dari Kabupaten Bengkalis, 5 orang dari Kota Tebing Tinggi, dan 10 orang dari Kota Tanjung Pinang.
E-learning pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas angkatan 2 dilaksanakan 2 tahap, tahapan pertama mulai pada tanggal 28 Juni sampai dengan 26 Juli 2021, Sedangkan tahapan kedua dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober sampai dengan 29 Oktober 2021 yaitu pada pelaksanaan Seminar Implementasi Aksi Perubahan Organisasi. Sedangkan Pembelajaran secara klasikal dilaksanakan di pertengahan kegiatan pelatihan, yaitu pada tahap pembimbingan dan seminar Rancangan Aksi Perubahan selama 6 hari yaitu pada tanggal 29 Juli s.d 5 Agustus 2021 bertempat di lingkungan Kampus PPSDM regional Bukittinggi di Baso Kabupaten Agam. Tentunya pelaksanaan pelatihan dengan metode klasikal berlangsung, Penyelenggara berupaya menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti mewajibkan peserta memakai masker, menjaga jarak dan pelarangan untuk keluar dari lingkungan kampus PPSDM Regional Bukititnggi. Peserta juga diharuskan untuk mengikuti rapid test Antigen di Kampus PPSDM.
Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah Arahan dari Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Teguh Setyabudi, dalam arahannya Kepala BPSDM menyampaikan bahwa apabila angka Covid-19 di Kota Bukittinggi masih terus meningkat maka diharapkan semua kegiatan dilaksanakan secara Blended Learning. Kepala BPSDM juga menghimbau kepada peserta pelatihan, “Mari kita tingkatkan penggunaan IT, untuk menunjang pola kinerja yang sedang terjadi saat ini, jangan gaptek, jangan bekerja secara linear, berpikirlah dengan pola pikir baru. Sebagai PNS kita dituntut oleh pimpinan untuk lebih lincah, cepat, mempunyai terobosan, inovatif, lebih fleksibel, dan luwes. Dengan kondisi Pamdemi Covid-19 ini kita semua diuji apakah kita akan bisa memiliki terobosan baru, semangat dan daya juang atau hanya terlena dengan kondisi ini hingga tidak dapat melakukan apapun. Pimpinan harus mampu mengoptimalkan sumber daya, bukan hanya sumber daya manusia, tetapi juga sumber daya lainnya”.
Arahan Kepala BPSDM diakhiri dengan harapan agar seluruh peserta dapat mengikuti seluruh agenda pelatihan dengan sebaik-baiknya. Dan memiliki komitmen dalam melaksanakan proses pelatihan. Semoga peserta bisa mendapatkan perubahan ke arah yang lebih baik setelah melakukaan pelatihan. Beliau juga mengharapkan agar peserta selalu dalam keadaaan sehat sampai kegiatan berakhir.